Assalamu'alaikum teman-teman guru hebat semua ....
Saya akan berbagi cerita kepada teman-teman bagaimana saya mengimplementasikan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran GBL dan game wordwall. Hari selasa tepatnya tanggal 22 Oktober 2024 pada saat saya masuk mengajar di dalam kelas saya mengusung tema norma dan UUD NRI Tahun 1945 karena kebetulan hari itu pelajaran saya materinya mengenai Norma dan UUD NRI tahun 1945. Sebagai bagian dari pendekatan pembelajaran interaktif, saya memutuskan untuk menggunakan Model Pembelajaran Game-Based Learning (GBL) dengan bantuan game Wordwall. Tujuannya adalah untuk membuat siswa lebih aktif dan semangat dalam memahami materi yang biasanya dianggap teoritis dan kurang menarik.
Sesi dimulai dengan sedikit penjelasan mengenai pentingnya norma dalam kehidupan bermasyarakat dan kaitannya dengan pasal-pasal dalam UUD NRI Tahun 1945. Saya mengajak siswa untuk berpikir kritis tentang bagaimana norma terbentuk dan mengapa harus dipatuhi. Setelah itu, untuk menguji pemahaman mereka dan membuat suasana kelas lebih hidup, saya memperkenalkan game interaktif yang sudah saya siapkan di Wordwall.
Siswa terlihat penasaran saat saya membuka game tersebut di layar. Game ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar norma, contoh-contoh norma dalam kehidupan sehari-hari, dan hubungannya dengan UUD 1945. Yang menarik adalah saya menerapkan mekanisme di mana siswa bisa maju ke depan kelas secara berebutan untuk menjawab pertanyaan yang muncul di layar. Setiap kali ada pertanyaan baru muncul, mereka terlihat berlomba-lomba mengangkat tangan dan bahkan ada yang sampai setengah berlari ke depan, menunjukkan antusiasme yang tinggi.
Situasi di kelas menjadi sangat meriah. Setiap kali seorang siswa maju, teman-temannya di bangku belakang turut memberikan dukungan, ada yang memberi semangat, ada yang berteriak memberi petunjuk jawaban. Bagi yang berhasil menjawab dengan benar, saya memberikan apresiasi kecil berupa stiker atau poin yang nantinya bisa mereka kumpulkan. Hal ini semakin memotivasi mereka untuk berpartisipasi lebih aktif.
Selain keseruan dalam menjawab pertanyaan, saya juga menyelingi permainan ini dengan diskusi singkat mengenai jawaban yang diberikan siswa. Misalnya, jika ada yang menjawab salah, saya mengajak seluruh kelas untuk mencari tahu di mana letak kesalahannya dan menjelaskan konsep yang benar. Dengan cara ini, siswa tidak hanya sekadar bermain, tetapi juga memahami setiap konsep dengan lebih mendalam.
Pada akhir sesi, saya melihat bahwa menggunakan model GBL dengan game Wordwall ini berhasil membuat siswa lebih memahami materi norma dan UUD NRI Tahun 1945 dengan cara yang menyenangkan. Mereka yang sebelumnya cenderung pasif, kini menjadi lebih berani mengemukakan pendapat dan berpartisipasi. Bahkan setelah pelajaran selesai, beberapa siswa masih bertanya apakah kami bisa memainkan game yang sama lagi di pertemuan berikutnya.
Bagi saya, pengalaman ini adalah bukti nyata bahwa pembelajaran bisa menjadi menyenangkan dan interaktif tanpa harus meninggalkan esensi dari materi yang diajarkan. Dengan pendekatan yang tepat, seperti GBL dan game Wordwall, materi yang dianggap berat bisa dipahami siswa dengan cara yang lebih ringan dan mengasyikkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar